Selamat Datang... Liat, follow, like kami ucapkan terima kasih, komen terima kasih juga... :D

20 November 2010

Dampak Positif dan Negatif Pacaran

1.   Prestasi Sekolah
Bisa meningkat atau menurun. Di dalam hubungan pacaran pasti ada suatu permasalahan yang dapat membuat pasangan tersebut bertengkar. Dampak dari pertengkaran itu dapat mempengaruhi prestasi mereka di sekolah. Tetapi tidak menutup kemungkinan dapat mendorong mereka untuk lebih meningkatkan prestasi belajar mereka.
2.   Pergaulan Sosial
Pergaulan bisa tambah meluas atau menyempit. Pergaulan tambah meluas, jika pola interaksi dalam peran hanya berkegiatan berdua, tetapi banyak melibatkan interaksi dengan orang lainnya (saudara, teman, keluarga, dan lain-lain).
Pergaulan tambah menyempit, jika sang pacar membatasi pergaulan dengan yang lain (tidak boleh bergaul dengan yang lain selain dengan aku).
3.   Mengisi Waktu Luang
Bisa tambah bervariatis atau justra malah terbatas. Umumnya, aktivitas pacaran tidak produktif (ngobrol, nonton, makan, dan sebagainya), namun dapat menjadi produktif, jika kegiatan pacaran diisi dengan hal-hal seperti olah raga bersama, berkebun, memelihara binatang, dan sebagainya.
4.   Keterkaitan Pacaran dengan Seks
Pacaran mendorong remaja untuk merasa aman dan nyaman. Salah satunya adalah dengan kedekatan atau keintiman fisik. Mungkin awalnya memang sebagai tanda atau ungkapan kasih sayang, tapi pada umunya akan sulit membedakan rasa sayang dan nafsu. Karena itu perlu upaya kuat untuk saling membatasi diri agar tidak melakukan kemesraan yang berlebihan.
5.   Penuh Masalah Sehingga Berakibat Stres
Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus diduga, jadi pasti banyak terjadi masalah dalam hubungan ini. Jika remaja belum siap punya tujuan dan komitman yang jelas dalam memulai pacaran, maka akan memudahkan ia stres dan frustasi jika tidak mampu mengatasi masalahnya.
6.   Kebebasan Pribadi Berkurang
Interaksi yang terjadi dalam pacaran menyebabkan ruang dan waktu untuk pribadi menjadi lebih terbatas, karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk berduaan dengan pacar.
7.   Perasaan Aman, Tenang, Nyaman, dan Terlindung
Hubungan emosional (saling mengasihi, menyayangi, dan menghormati) yang terbentuk ke dalam pacaran dapat menimbulkan perasaan aman, nyaman, dan terlindungi. Perasaan seperti ini dalam kadar tertentu dapat membuat seseorang menjadi bahagia, menikmati hidup, dan menjadi situasi yang kondusif baginya melakukan hal-hal positif

17 November 2010

Cara Logout Twitter di Snaptu

Setelah melihat dalam mesin pencari ternyata masih banyak yang belum tahu cara logout twitter di snaptu.kebetulan saya pakai snaptu untuk online di handphone.maka saya buat artikel ini. pertama-tama klik Menu--> Accounts#-
->Manage Accounts--> Remove Accounts-->setelah itu ada pertanyaan 'accounts'is your last account,are you sure you want to remove it?. pilih Remove untuk keluar - cancel untuk kembali lagi ke account.bila anda ingin keluar dari account twitterfeed click Remove,maka muncul lah di halaman login di snaptu.tapi jangan lupa username dan password anda untuk masuk ke account lagi. okeyyy

16 November 2010

12 alasan mengapa bercinta sebelum menikah

Perhatian! Yang dimaksud dengan “bercinta” di sini bukanlah berhubungan seksual, melainkan membina hubungan percintaan.
kebebasan-wanita-jilid-5.jpg
Dalam buku Kebebasan Wanita Jilid 5 (Gema Insani Press, 1999), Abdul Halim Abu Syuqqah (seorang ulama Ikhwanul Muslimin, sahabat Yusuf Qardhawi) membolehkan dan bahkan menyarankan bercinta sebelum khitbah (peminangan). Alasannya antara lain:
  1. Fenomena hubungan percintaan prakhitbah telah ada pada zaman Nabi Muhammad saw. (hlm. 72-80)
  2. Rasulullah saw. “menampakkan belas kasihnya kepada kedua orang yang sedang dilanda [saling] cinta”. (hlm. 75)
  3. Bila cinta didiamkan (tidak dibina), “maka dikhawatirkan akan terjatuh ke dalam hal-hal yang terlarang.” (hlm. 73)
  4. Rasa rindu dan cinta kepada lawan-jenis nonmuhrim di luar nikah tidak berdosa (tidak tergolong “zina hati”) dan bukan sesuatu yang kotor. (hlm. 74-77)
  5. Cinta kepada lawan-jenis bersifat “manusiawi, yang bersumber dari asal fitrah [suci]  yang diciptakan Allah di dalam jiwa manusia”. (hlm. 75)
  6. Cinta yang suci tersebut “mengandung segala makna kasih-sayang, keharmonisan, penghargaan, dan kerinduan, di samping mengandung persiapan-persiapan untuk menempuh kehidupan di kala suka dan duka, lapang dan sempit.” (hlm. 75)
  7. Cinta yang suci tersebut “tidak mungkin terjadi dengan sempurna antara dua orang manusia yang berakal sehat, kecuali setelah terjadi perhubungan yang mendalam dan pengalaman yang panjang, yang memungkinkan kedua belah pihak untuk saling mengenal dan mengetahui unsur-unsur yang dapat menegakkan cinta ini dan menumbuhkembangkannya.” (hlm. 75)
  8. Kalau tidak melalui “perhubungan yang mendalam dan pengalaman yang panjang” begitu, maka [taaruf] yang terjadi hanyalah “ketertarikan belaka terhadap unsur-unsur lahiriah yang tampak memukau.” (hlm. 75)
  9. Pertemuan tatap-muka dengan si dia “merupakan langkah awal, yang sesudah itu dilanjutkan dengan langkah-langkah [PDKT atau pendekatan] berikutnya dan semakin maju hingga mencapai puncak [di titik nikah] atau kembali lagi [ke persahabatan biasa]” (hlm. 75-76)
  10. Islam tidak mengingkari cinta yang indah, tetapi justru “menghendaki yang seindah-indahnya”. Islam menghendaki agar cinta itu “dijaga, dirawat, dan dilindungi” dengan harapan berujung pada titik nikah. (hlm. 76)
  11. Islam “tidak datang untuk membelenggu perasaan manusia, melainkan untuk membersihkannya dan mengarahkannya ke arah kebaikan, agar dengannya seseorang memperoleh kebahagiaan dan dapat membahagiakan orang sekitarnya, bukan untuk menyengsarakannya dan menyengsarakan orang sekitarnya.” (hlm. 76)
  12. Jalan menuju pernikahan (dari perkenalan hingga akad nikah) yang bisa panjang atau pun pendek tidaklah berbahaya “jika jalan itu dipenuhi dengan perasaan cinta dan diselingi dengan perkataan-perkataan manis [mesra] yang makruf, atau ditandai dengan tanda-tanda yang manis [mesra] dan makruf, seperti mengadakan tukar pikiran dan bantuan untuk mempersiapkan rumah tangga yang bahagia.” Cinta di jalan tersebut hendaknya “menjadi perasaan yang hangat, kegembiraan yang menyenangkan, dan cita-cita yang besar”. (hlm. 77)

Ciuman dengan Pacar

Rupanya, ketika aku beristirahat dari ngeblog, masih ada cukup banyak pengunjung blog ini. Di luar sana pun masih ada banyak yang memperbincangkan tema yang amat menarik ini.
Kuperhatikan, orang yang terang-terangan mendukung islamisasi pacaran semakin banyak. Namun, saudara kita yang terang-terangan menentang pacaran islami masih banyak pula. (Asyiiik! Dengan adanya pro-kontra ini, mudah-mudahan semakin dekatlah kita dengan kebenaran. Aamiiin.)
Di satu sisi, pada kedua pihak terdapat satu kesamaan yang sangat mendasar. Keduanya sama-sama berprinsip: jangan dekati zina.
Di sisi lain, terdapat satu perbedaan yang kecil (furu’) antara kedua pihak. Pendukung islamisasi pacaran menyatakan bahwa dalam pacaran, kita tidak harus mendekati zina. Sedangkan penentang pacaran islami mengklaim bahwa orang pacaran itu pasti mendekati zina, sehingga mustahil ada pacaran yang islami.
Pada kedua pihak, ada sedikit perbedaan pandangan mengenai apa yang dimaksud dengan “mendekati zina”. Sekalipun demikian, keduanya sepakat bahwa aktivitas yang merangsang syahwat, seperti berciuman, pastilah tergolong “mendekati zina”.
Oleh karena itu, aku jadi tertarik mengajukan PR (lagi) kepada para penentang pacaran islami:
Selenggarakanlah sensus terhadap semua orang yang pacaran. Ajukanlah satu pertanyaan: “Pernahkah kamu berciuman dengan pacarmu?”
Oh iya, kayaknya sensus itu terlalu berat. Sebagai gantinya, adakanlah penelitian ilmiah terhadap sampelnya saja.
Mungkin kita pernah mendengar adanya survei yang memamerkan bahwa “97% cewek Yogya sudah tidak perawan lagi”. Atas dasar ini barangkali ada yang menduga, tentunya 100% orang yang pacaran itu berciuman. Namun, survei tersebut keliru dan tidak ilmiah sama sekali. Dalam hal ini, M Fauzil Adhim menanggapi bahwa kalau tidak memanipulasi data, maka sang peneliti “tidak terlalu menguasai metodologi penelitian sehingga salah dalam mengambil sampel”.
Untuk saat ini, kami saksikan ada beberapa penelitian ilmiah yang menunjukkan bahwa tidak semua orang yang pacaran itu berciuman. Lihat saja salah satu penelitian ilmiah terhadap kalangan remaja yang sedang atau pernah pacaran. Di Medan, 73% responden nggak berciuman dan 96% responden tidak bersanggama. Di Yogyakarta, 76% nggak berciuman dan 92% tidak bersanggama. Di Surabaya, 73% nggak berciuman dan 97% tidak bersanggama. Artinya, hampir semua remaja yang pacaran di kota-kota itu nggak berzina dan sebagian besar tidak berciuman! (Lihat Masri Singarimbun, Penduduk dan Perubahan, hlm. 115.)

Halal - Haram Pacaran

Para penentang pacaran islami berlandaskan dalil. Para pendukung pacaran islami pun berdasarkan dalil. Manakah dalil yang lebih kuat antara keduanya?
Pada garis besarnya, sebagaimana tercantum di halaman Kritik, penentang pacaran islami mengemukakan dalil-dalil:
  • Mendekati zina itu terlarang.
  • Menikah itu dianjurkan.
  • Tanazhur pra-nikah itu dianjurkan. (Adapun taaruf pra-nikah tidak ada dalilnya.)
Kuatkah dalil-dalil tersebut? Ya dan tidak. Dalil-dalil tersebut cukup kuat bila dihadapkan dengan pacaran non-islami, tetapi lemah bila dihadapkan dengan pacaran islami. Letak kelemahannya adalah penempatannya yang tidak pada tempatnya.
Mengapa bisa kita katakan bahwa dalil-dalil tersebut tidak pada tempatnya? Sebabnya:
Bagaimana dengan dalil yang dipegang oleh para pendukung pacaran islami? Benarkah ada dalil yang menguatkan keberadaan pacaran islami?
Sebagian besar penentang pacaran islami menyangka, keberadaan pacaran islami tidak didukung dengan dalil sama sekali. Bahkan, mereka mengira, pacaran islami ini merupakan bid’ah yang sesat dan menyesatkan. Padahal, seandainya mereka membaca dengan cermat buku-buku (dan artikel-artikel) pacaran islami, tentu mereka jumpai dalil-dalil yang menguatkan keberadaan pacaran islami. Tiga diantaranya adalah sebagai berikut. (Dua dalil pertama bersifat umum, tidak hanya mengenai pacaran, sedangkan dalil ketiga jelas-jelas mengenai pacaran.)
  1. Mengenai hubungan antar manusia, pernah Rasulullah saw. bersabda: “Segala yang tidak disinggung-Nya itu tergolong dalam hal-hal yang dibolehkan-Nya.” (Shahih al-Jami’ ash-Shaghir, hadits no. 3190) Karena pacaran tidak disinggung dalam Al-Qur’an, kehalalannya tidak mustahil.
  2. Nabi saw. bersabda, “Kamu lebih tahu tentang urusan duniamu.” (HR Muslim) Hadits inilah yang menjadi dasar kaidah ushul fiqih yang menyatakan bahwa pokok hukum dalam urusan muamalah adalah sah (halal), sampai ada dalil (yang qath’i) yang membatalkan dan mengharamkannya. Dengan kata lain, selama tidak ada dalil yang dengan tegas mengharamkannya, maka hukumnya tidak haram. Begitu pula perihal pacaran.
  3. Pada kenyataannya, budaya pacaran (percintaan pra-nikah) sudah ada pada zaman Rasulullah. Adakah dalil dari beliau yang mengharamkannya? Ternyata, beliau sama sekali tidak pernah mewanti-wanti para sahabat untuk tidak pacaran. Beliau tidak pernah mengharamkan pacaran. Bahkan, sewaktu menjumpai fenomena pacaran, beliau tidak sekedar membiarkan fenomena ini. Beliau bersimpati kepada pelakunya dan justru mencela sekelompok sahabat yang memandang rendah pasangan tersebut. Beliau menyindir, “Tidak adakah di antara kalian orang yang penyayang?” (HR Thabrani dalam Majma’ az-Zawâid 6: 209)
Jadi, dalil-dalil para pendukung islamisasi pacaran lebih kuat daripada dalil-dalil para penentang pacaran islami. Mudah-mudahan dengan penjelasan ini, kita tidak lagi membuang-buang energi untuk berdebat mengenai halal-haramnya pacaran. Sudah saatnya kita lebih berkonsentrasi pada bagaimana pacaran secara islami. Wallaahu a’lam.

Waktu Yang Dinanti

Cinta yang tulus dalam hatiku
Membuang hasrat mimpiku
Tuk bisa menyatakan sayang
Tuk bisa mengungkapkan semua
Pada dirim...
 
Tak mungkin bagiku tuk memilikimu
Segala rasa yang pasti tak mungkin
Tuk bisa kau terima semua
Tuk bisa kunyatakan rasa
Kucinta kamu...

 
Ketika bunga tak bermekar lagi
Dan dunia tak mungkin berputar lagi
Saat cinta tak membakar hati ini
Kau kan tahu betapa aku mencintaimu
Betapa aku menginginkan kamu...

Aku Sanggup

karena ku sanggup walau ku tak mau
berdiri sendiri tanpamu
aku mau kau tak usah ragu tinggalkan aku
kalau memang harus begitu
tak yakin ku kan mampu hapus rasa sakitku
ku selalu perjuangkan cinta kita namun apa salahku
hingga ku tak layak dapatkan kesungguhanmu

15 November 2010

Manusia Terbaik

Sepuluh kriteria yang menyebabkan seseorang dikategorikan sebagai manusia terbaik, diantaranya adalah :

1. Para Shahabat yang Mulia

Dari Abdullah, dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasalam : “Sebaik-baik manusia adalah generasiku (Para Shahabat), kemudian Generasi sesudah mereka (Tabi’in), kemudian generasi sesudah mereka (tabi’ut Tabi’in).” (H.R Bukhori Muslim)

2. Yang Paling Taqwa dan Suka Menyambung Tali Silaturrahim

“Manusia terbaik adalah yang paling banyak bacaan dan ilmu Qur’annya, paling bertaqwa dan paling suka beramar ma’ruf nahi munkar serta paling rajin menyambung silaturahim.” (HR. Ahmad)

3. Pelajar dan Pengajar Al-Qur’an

Dari Utsman, dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasalam Bersabda :“Sebaik-baik orang diantara kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkanya.” (HR. BUkhari wa Muslim)

4. Mujahid

“Sesungguhnya termasuk salah satu manusia terbaik adalah seorang lelaki yang beramal (berjuang) fii sabilillah di atas kudanya, atau untanya atau kedua kakinya sampai maut menjemputnya.” (HR. An Nasa’i)

5. Yang Panjang Umurnya lagi Baik Amalnya.

“Maukah kalian aku beritahu tentang orang yang terbaik di antara kalian?” para sahabat menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.” Kata beliau, “Sebaik-baik kalian adalah yang paling panjang umurnya dan paling baik amalnya.” (HR. Tirmidzi)

6. Yang Kebaikannya Selalu Diharapkan

“Sebaik-baik orang diantara kalian adalah yang kebaikannya selalu diharapkan dan orang merasa aman dari keburukannya, sedang seburuk-buruk orang diantara kalian adalah yang kebaikannya tidak pernah diharapkan, dan orang-orang tidak merasa aman dari keburukannya.” (HR. at-Tirmidzi dan Ahmad, Shahih (Al-Albani))

7. Pemilik Akhlak Mulia

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam tidak pernah berkata kotor dan berkata jorok agar ditertawai orang-orang. Beliau bersabda : “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya.” (HR. Bukhari Muslim)

8. Yang Terbaik Terhadap Keluarga

“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya. dan aku adalah yang terbaik terhadap keluargaku….” (HR. Tirmidzi)

9. Yang Uzlah Menghindari Fitnah

“Sebaik-baik manusia saat terjadi fitnah adalah yang mengisolir diri dengan hartanya, beribadah kepada Rabbnya dan menunaikan Kewajibannya.” (HR. at-Tirmidzi)

10. Pemberi Makan
“Sebaik-baik kalian adalah yang memberi makanan atau orang-orang yang memberi makan.” (HR.Ahmad)

Why Guys Love Girls

1.The way they always smell good even if it’s just shampoo 

2.The way they always find the right spot on our shoulder 

3.How cute they look when they sleep 

4.The ease in which they fit into our arms 

5.The way they kiss you and make everything alright in the world 

6.How cute they are when they eat

7.The way they take hours to get dressed but in the end its all worth while

8.The way they are always warm even if its minus 30 degrees

9.The way they look good no matter what they wear 

10.The way she fishes for compliments even though you both know shes the most beautiful thing on this earth 

11.how cute they are when they argue 

12.How their hand always seems to find ours

13.The way they smile

14.The way you feel when you see her name on the caller id after you’ve had a big fight15.The way she says “lets not fight anymore” even though you know an hour later… 

16.The way they kiss you when youve done something nice for her 

17.The way they kiss you when you say”i love you”

18.Actually.. just the way they kiss you 

19.The way they fall into your arms when they cry

20.Then apologizing for crying over something that silly

21.The way they hit you and expect it to hurt 

22.Then the way they apologize when it really does hurt (even though we dont admit it!)

23.The way they say “I miss you”

24.The way you miss them

25.The way their tears make you want to change the world so that it doesnt hurt her anymore…

Yet regardless whether you love them, hate them, wish they would die or know that you would die without them… it matters not.Because once in your life whatever they were to the world they become the world to you.When you look them in the eyes traveling to the depths of their souls and you say a million things without a trace of sound you know that your own life is inevitably consumed with the rhythmic beatings of her very own heart. We love them for a million reasons, no paper would do it justice. It is a thing not of a mind, but of the heart. A feeling. Only felt.

For Someone in Somewhere

Teringat kembali saat bertemu denganmu
Semuanya indah dan penuh cinta
Kamu menyiramiku dengan kasih dan perhatian yang tulus
Melindungiku dan menghiburku disaat sedih

Selama engkau menjadi cinta dan sahabat terbaikku
Tak pernah terbersit olehku untuk menduakanmu
Aku selalu berdoa dan berharap
Kelak engkau menjadi penjaga hatiku selamanya

Namun kini harapan itu musnah sudah
Terkikis rata oleh egoisme dan ambisi
Engkau berubah dan hampir tak kukenal lagi
Semua janjimu terbawa angin

Aku terdiam,menangis....
Ingin ku berlari meninggalkan kenyataan pahit ini
Harapanku ini hanyalah mimpi buruk
Namun kubuka mata,ternyata benar terjadi

Cinta memang membingungkan
Bisa membuat tertawa dan bahagia
Tapi suatu waktu bisa menikam dan menyayat hati
Membuat menangis dan tertekan

Tak ada yang disesali
Aku bersyukur pernah merasakan cinta
Meski tak berakhir bahagia
Suatu saat aku yakin akan bertemu dengan cinta sejatiku